Kumpulan puisi ini merupakan karya seseorang. Dengan seijin dia, saya memposting di blog saya sebagai bagian dari apresiasi saya terhadap puisi-puisinya yang penuh makna dan apresiatif. Puisi-puisi ini dikutip sebagaimana aslinya dan memang belum diberi judul oleh penciptanya. ''Selamat Menikmati''
Subuh mengayun di kaki mahawu
Tak peduli basah embun di kaki
Senyap panjang di lorong jauh
Harus sampai dengusnya
Ingin timang Januari yang anggun
…Ah hari tlah pagi
(10 Juni 2008, 10.37)
Jejak malam menitip resah
Daun mahoni luruh
Terserak kusut di atas jalanan
Sang waktu berbisik penat
Malam enggan berakhir
Menanti janji embun yang Tak kunjung turun
(09 Juni 2008, 07.59pm)
Kudapati saat tak mungkin
menjelma dan nyata
Tak kuasa menampik
di antara bimbang dan keyakinan
Semua bertaut dan mewarnai hari penuh makna
Tak pernah terlintas kenyataan ini
Tapi waktu memberi kisah sejati
yang Tak mungkin ditepis
Kecuali menjalani dengan baik
Aku tak pernah berpikir berhenti di mana
Karena aku juga takut dengan kata itu
(23 agust'08)
Ijinkan kusapa kau
kala hati ditawan rindu
Tak ku punya lebih
kecuali rasa yang kian kuat menikam batin
Bungaku kau segera tumbuh di tamanku
warnai hariku Di penat waktu yang senyap
Ijinkan ku menjagamu
dari cemooh angin pagi
Dan kata sumbang sang malam
Kutau ini jalan terjal
Tapi bersama anggukanmu
kita menapak Mencari arah
di rimbun harap yang nelangsa
Ijinkanku bersamamu
di bilik kecil anganmu
Sekadar ungkap
betapa kau merasukiku dari hari ke hari
Lumpuhkan aku pada kenyataan
aku menikmati keadaanmu
Dan berharap tak meniup
padam pelita yang kunyalai
(30 Agustus 2008)
Bukan karena waktu bukakan rasa ini
Tak pula karena kesiur hasrat jerat alam pikir atasmu
Banyak tak kumengerti pada jalinan yang kian kuat ini
Ah kerap keraguan melintas penuhi auramu yang mistis
Kutanya tak hanya ilusi kan senyawa ini?
Bukan pula tonil yang dipanggungkan
Atas rebah nafas yang selalu kuyub
Terus lontarkan keyakinan untuk sebuah kesalahan…
(16 september 2008)